Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang
berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai
dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ
atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri (self-repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh
pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
1. Anatomi dan
Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap
total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi
ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik
seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang
untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah
barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis
(multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan
lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda:
400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm
untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
- Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin
melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian
dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai
respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang
melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan
sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen
melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin
gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian
kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting
susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit
yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah
hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .
Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi
atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan
demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
- Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan
makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan
demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun
yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans
mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel
Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang
mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi
sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi
ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah
kanker.
- Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
- Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun
atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4
minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar
hingga paling dalam sebagai berikut:
- Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel
gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak
teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel
saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak
terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan
& kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
- Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila
terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas
sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan
lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan & kaki.
- Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel
poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada
membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar
sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini
merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa
tidak punya lapisan inti.
- Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis
sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris
dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan
sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum
saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
- Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan
paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal,
berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan
basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers
prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat
terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa
yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat
mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan
obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
- Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini
mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen
air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar
keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar
dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada
rambutnya.
- Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat
di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar
dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya
berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar
keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah
usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan
kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya
dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks
ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan
dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
stratum papilare dan stratum reticular.
- Stratum papilare, yang merupakan bagian utama
dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini
didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan
salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis
juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar
keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam
hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini
mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki
turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf
sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar
keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
- Stratum retikulare, yang lebih tebal dari
stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur.
Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin),
matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan
retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur
suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit.
Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan
memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
- Pembuluh darah berfungsi sebagai transport
oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini
juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
- Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan
susu yang mengandung sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada
jaringan kulit untuk melawan mikroba.
- Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh
dengan mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk
mendinginkan kulit.
- Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk
kulit tahan air dan melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada
folikel rambut.
- Folikel rambut, seperti rongga berbentuk
tabung yang melampirkan akar rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
- Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan
sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak.
- Kolagen protein struktural tangguh yang
memegang otot dan organ di tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk ke
jaringan tubuh.
- Elastin protein karet yang memberikan
elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga ditemukan di
ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
3.
Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi
sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus
adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai
mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan
terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan
limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang
dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan
ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi
organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan
makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika
usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya
berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Fungsi kulit:
- Proteksi
(melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan
panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari
luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan
dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning
(pengobatan dengan asam asetil).
- Absorbsi
(menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu
juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di
antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan
yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
- Regulasi
(Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang
dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam
tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit
lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi
panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga
terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi
(pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya
keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
- Ekskresi
(Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea,
asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk
melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak
yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan
keasaman pada kulit.
- Persepsi
/ Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan
oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan
diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan
oleh epidermis.
- Pembentukan
Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan
sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit.
Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion
Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum.
Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan
lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya
dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya
kulit, reduksi Hb dan karoten.
- Keratinisasi
: Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal
yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel
spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit
ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus
menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi
menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari dan memberikan
perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
2. Anatomi dan
Fisiologi Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga
ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki,
penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula
epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi
pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan
di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang
nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai ke-6
janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir
Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala.
Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih
kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila
dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar
terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai
“Terminal Hairs”.
Struktur Rambut
Struktur Rambut
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan,
perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali
telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar
rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit
kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar
kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak
rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta
mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali,
karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut
penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam
memilih kosmetika rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan
tentang rambut itu sebagai berikut:
- Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari
bawah permukaan kulit.
- Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup
lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan
luarnya.
- Terdiri dari zat horney atau disebut juga
dengan keratin. Agar lebih jelas perhatikanlah gambar anatomi
rambut.
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat
susunan struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut :
Keterangan Gambar:
- Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut
yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
- Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di
bawah epidermis.
- Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen,
pembuluh darah, papila dan folicle.
- Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada
paling luar.
- Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan
folicle dan kulit.
- Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut
baru yang lebih kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah
yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel rambut dalam papil.
- Pigmen (warna rambut).
- Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh
rambut.
- Pembuluh darah.
- Akar rambut.
- Kelenjar keringat.
- Batang rambut.
- Penampang akar rambut.
Susunan Rambut
Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang
berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat
dibagi atas:
1. Akar Rambut (Hair Folicle)
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang
terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi:
- Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang
membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi papil
rambut.
- Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di
dalam bulp atau terletak dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil
rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang tengahnya melengkung dan
menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut
papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari
(epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit
menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam
contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di
dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi
memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan rambut), serta
terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya rambut
tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila
rambut digunting atau dipangkas.
- Folicle rambut ialah kandungan atau kantong
rambut tempat tumbuhnya rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis.
Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya
berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai
folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder
pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung
rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi,
maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak
(palit).
- Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan
rambut halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan
dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram, kedinginan, kesakitan,
kelaparan dan sebagainya.
- Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau
lembaga rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle
terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil lebih subur daripada
bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut
matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih
subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu
selalu membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi
juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi
rambut, sel-selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda).
Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah
lebih mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat
pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke
atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami
proses keratinisasi penandukan.
2. Lapisan Batang Rambut
Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit.
Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi
pula atas 3 bagian, yakni:
- Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk
seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi untuk melindungi lapisan
rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di samping itu ia
juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat cair pada
rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna
rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar.
Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus.
- Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian
rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex
berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena pigmen (zat warna
rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat
keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan
sifat elastisitas rambut.
- Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini
terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang tidak
terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini,
yang menunjukkan penampang dari batang rambut.
3. Batang Rambut
Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
- Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting.
Biasanya rambut yang lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si
pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang
disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle
yang lurus dan penampangnya bulat.
- Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang
besar pada rambut. Hal ini disebabkan karena folicle nya melengkung dan
penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal
penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek.
- Keriting, biasanya rambut yang keriting
berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang. Ini adalah karena folicle nya
amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng.
4. Klasifikasi Rambut
Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat
bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu:
- Rambut yang panjang dan agak kasar yakni
rambut kepala.
- Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang
berupa alis.
- Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang
rambut dikepala, contohnya rambut ketiak.
- Rambut yang halus yang terdapat pada pipi,
dahi, lengan, perut, punggung dan betis.
Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66),
bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:
- Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.
- Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.
- Pendek halus dan tak berwarna terdapat
diseluruh badan yang disebut juga dengan lanugo.
Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
- Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata
melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung
(vibrissae).
- Menyarig udara pada hidung.
- Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
- Pendorong penguapan keringat.
- Indera peraba yang sensitive.
Fase Pertumbuhan Rambut :
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel
lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel
rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
b. Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel
rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
c. Fase Istirahat (Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100
lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan
rambut jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.
3. Anatomi dan
Fisiologi Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya
sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 –
1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan
kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari:
- Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku
yang baru.
- Dinding kuku (nail wall) merupakan
lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
- Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit
yang ditutupi kuku.
- Alur kuku (nail grove) merupakan celah
antar dinding dan dasar kuku.
- Akar kuku (nail root) merupakan bagian
proksimal kuku.
- Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian
tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
- Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna
putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
- Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku
bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
- Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari
dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
No comments:
Post a Comment